DAMPAK TENTANG GUNUNG MELETUS


Setiap bencana alam pasti membawa dampak tersendiri yang dirasakan oleh penduduk yang berada disekitar bencana. Biasanya bencana alam identik dengan dampak negatif namun tidak demikian terjadi pada letusan gunung berapi yang justru membawa dampak positif disamping terdapat juga efek negatifnya.
Berikut ini adalah dampak letusan gunung berapi baik yang positif maupun negatif :
a. Dampak Negatif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung berapi :
  • Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
  • Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk menjadi lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
  • Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan pertanian maupun pemukiman penduduk.
  • Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati wilayah tersebut.
  • Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi mengeluarkan debu dan gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
  • Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum terjadinya bencana menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.
b. Dampak Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi :
  • Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung yang mana dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
  • Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru yakni sebagai penambang pasir.
  • Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur, tentu saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk.
  • Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang kaya dengan kandungan mineral.
  • Selain itu muncul pula sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan periodik, hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit.
  • Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.
Peristiwa Letusan Gunung Berapi Di Indonesia
Karena Indonesia merupakan negara dengan konsentrasi gunung berapi tertinggi di dunia maka tak heran hal tersebut menyebabkan sering terjadinya bencana gunung berapi. Hingga saat ini terdapat beberapa letusan gunung berapi yang memiliki skala letusan besar. Perlu diketahui skala letusan gunung menggunakan pengukuran berdasarkan VEI (Volcanic Explosivity Index).
Berikut peristiwa letusan gunung berapi yang pernah terjadi di wilayah Indonesia:
1. Gunung Kelud (Jawa Timur) –Diketahui sudah meletus sejak abad 15 hingga terjadi terakhir kali pada beberapa tahun yang lalu dimana muncul sebuah gunung baru dan terletak di tengah kawah. Letusan gunung kelud terbesar berada pada VEI skala 4 dan menimbulkan banyak korban jiwa.
2. Gunung Merapi (Yogyakarta) – Merupakan gunung api paling aktif Indonesia atau bahkan Dunia karena intensitas letusan-nya tergolong sangat sering terjadi. Letusan kecil terjadi setiap 2 hingga 3 tahun sekali dan letusan dengan skala lebih besar biasanya terjadi setiap 15 tahun sekali. Beberapa kali terjadi letusan dahsyat gunung merapi seperti yang terjadi pada tahun 1006 yang membuat seluruh pulau jawa diselimuti awan vulkanik dan letusan pada tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
3. Gunung Galunggung (Tasikmalaya) – Terakhir kali meletus pada tahun 1982 dimana skala letusannya mencapai VEI 5 yang artinya 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan letusan skala VEI 4. Sebelum terjadi letusan diketahui air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Selama letusan mengeluarkan hujan pasir yang sangat panas sehingga menghancurkan 114 desa dan menewaskan 4011 jiwa.
4. Gunung Agung (Bali) – Terakhir kali meletus pada tahun 1963 dimana terjadi ledakan keras dan mengirimkan material setinggi 8 hingga 10 kilometer ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Letusan gunung agung menghancurkan desa desa dan menewaskan ribuan orang dalam dua periode letusan yang terjadi antara bulan maret hingga mei 1963.
5. Gunung Krakatau (Selat Sunda) – Terakhir kali meletus pada tahun 1883 dimana suara letusannya terdengar hingga jarak ribuan kilometer. Selain letusan, tsunami juga menerjang desa desa di pesisir selatan lampung dan barat Banten. Bencana tersebut menewaskan kurang lebih 36.000 jiwa dan mempengaruhi iklim dunia saat itu yang mana abu vulkaniknya mencapai wilayah amerika dan menutupi atmosfer selama dua hari.
6. Gunung Tambora (Lombok) – Letusan dahsyat terjadi pada bulan april 1815 merupakan bencana letusan gunung berapi terbesar yang terjadi pada jaman modern selain letusan gunung Toba yang terjadi pada jaman purba dan letusan gunung Taupo pada tahun 181. Memiliki skala VEI 7 dan suara letusan terdengar hingga pulau sumatera yang berjarak 2000 km dari lokasi serta menewaskan 71.000 orang meninggal akibat letusannya. Akibatnya pada tahun berikutnya atau 1816 terjadi kondisi tidak adanya musim panas di benua di dunia seperti Eropa dan Amerika dimana pada bulan Juli, suhu udara turun sehingga menimbulkan bencana kelaparan karena kegagalan panen.
Leave a Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Comments